Ikang Fawzi & Marissa Haque

Ikang Fawzi & Marissa Haque
kami Ingin Terus Merawat Kekompakan Suami & Istri: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Selasa, 30 November 2010

Dengan Metode Analisa Konten Meneliti Dugaan Kecurangan Pilkada Tangsel 2010: Marissa Haque Fawzi

Sengketa Pemilukada Tangsel: Asda I Tangsel di Balik Kemenangan Airin?

Selasa, 30 November 2010 - 19:07 wibHasan Kurniawan - Okezone

JAKARTA - Memo Asisten Daerah (Asda) I Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Ahadi tentang Airin Fans Club (AIFAC) disoal dalam sengketa Pemilukada Tangsel, di Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (30/11/2010).
Hal ini dikarenakan memo tersebut dianggap sebagai tiket kemenangan bagi pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie.

Dalam memo itu, seluruh Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) di lingkungan Kota Tangsel, diminta untuk mendukung semua program kerja yang telah ditetapkan oleh Airin. Dalam memo itu terdapat tanda tangan Ahadi dan stempel Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel. Namun, di muka sidang Ahadi membantah tudingan terhadap dirinya itu.

"Saya membantah tudingan terhadap diri saya yang dianggap membentuk AIFAC. Itu merupakan inisiatif dari seseorang yang bernama Cecep. Dia bergerak di bidang hiburan dan kelompok ini tidak terorganisasi. Saya tidak mengenal Airin," ujarnya disambut riuh suara pendukung pasangan Arsid-Andre Taulany, di luar sidang MK.

Keterangan Ahadi menimbulkan reaksi dari kuasa hukum Arsid-Andre dan meminta majelis hakim untuk memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya. Serta melihat tanda tangan yang ada dalam KTP itu, seraya mencocokkan dengan tanda tangan yang ada di memo AIFAC. Selain memperlihatkan KTP miliknya, Ahadi juga disuruh membuat tanda tangan di hadapan majelis hakim.

"Apakah bapak pernah melihat dan merasa membuat memo ini?" tanya Ketua Sidang Mahfud MD kepada Ahadi. Dilanjutkan dengan, "Kok tanda tangannya sama yah?" sambung Mahfud. Setelah memperlihatkan tanda tangan pada KTP yang dimilikinya, Ahadi pun disuruh membuat tanda tangan baru di atas secarik kertas.

"Coba tanda tangan, jangan ragu-ragu membuat tanda tangan," tegas anggota majelis hakim, Muhammad Arsyad Sanusi, kepada Ahadi yang tampak grogi. Kemudian, tanda tangan itu diserahkan majelis hakim kepada tim untuk dicocokkan kesamaannya. (teb)

Sumber: http://news.okezone.com/read/2010/11/30/338/398768/asda-i-tangsel-di-balik-kemenangan-airin

Sabtu, 27 November 2010

Analisa Konten Katakan yang Benar Walau Satu Ayat (Terkait Aurat Vina Panduwinata & Memes Addie MS): Marissa Haque Fawzi

Tangan Allah Melindungi Perjuanganku Mengatakan yang Benar Soal Aurat Vina Panduwinata & Memes Ibu dari Kevin Vierra.

Terimakasih banyak saudaraku Mas AZLIN di alamat:  kencanagroup at ymail.com, 202.70.54.136 Submitted on 2010/11/06 at 3:48pm
Assalamulaikum Wr. Wb,
Saya setuju dengan Mbak Marisa. Berani dan tegas. untuk memberantas hal2 yang menyalahi norma agama (Islam tentunya), tidak mesti melihat siapa Mbak Marisa.

Siapa saja pun harus berbuat demikian kalau dia mengaku islam. Apalagi Mbak Marisa sebagai Publik Figur. Popularitas dalam kancah politik itu tergantung yang menilai. Berbuatlah yang terbaik menurut agamamu.
Mbak Marissa Haque sudah benar adanya! Cegahlah perbuatan yang salah itu  dengan:

1. dengan tindakan

2. dengan perkataan

3. Mencegahnya dari dalam hati (selemah-lemahnya iman)

Setidaknya apa yang telah Mbak marisa tulis dapat menyadarkan mereka untuk tidak bangga berbuat dosa membuka dan memperlihatkan aurat wanita mereka. Setiap Manusia tentunya tidak luput dari dosa, tetapi jangan sampai bangga dengan perbuatan dosa tersebut.
Salam.

Dugaan Kejahatan Pemilukada Tangsel 2010 dapat Diteliti dengan Metode Analisa Konten: Marissa Haque & Ikang Fawzi

OPINI Ragile | 19 November 2010 | 00:37 1633 125

Sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2010/11/19/marissa-haque-tentang-vina-panduwinata-dan-pilkada-tangerang-selatan/-12

Sumber foto: Dok Kompasiana Gathering 2009 by Edy Taslim (dari kanan: Ragile, Marissa Haque, Pepih Nugraha)
Setelah menghilang empat bulan Marissa Haque kembali posting di Kompasiana. Bunyinya sama dengan yang diutarakan kepadaku via Telepon dan SMS selama November sehubungan dengan meledaknya twitter yang menyebut-nyebut perseteruannya dengan Vina Panduwinata. Namun di mata saya Marissa (Icha) lain di alam nyata lain di alam maya. Bahasanya jauh banget bedanya deh. Kenapa Yah, mau tau?

Postingan dia kemarin di sini: Peduli Linkungan Lahir Bathin. Bicara tentang Kompasiana, Pilkada Walikota Tangerang Selatan dan Vina Panduwinata. Nampaknya terburu-buru menulisnya sehingga terkesan loncat-loncat. Semua itu dalam rangka menanggapi postingan Syaifuddin Sayuti Ada Apa Dengan Marissa Haque? Yang saya tangkap adalah: (1)Icha tidak suka dengan tingkah laku Vina Panduwinata ketika manggung bareng dengan Ikang Fawzi suami Icha, (2)Icha nulis dalam blog pribadi di blogdetik karena gagal menyelesaikan secara pribadi dengan Vina, (3)Icha tidak keberatan dan atau tidak terganggu dengan gaya pakaian orang lain sepanjang tidak mengganggu secara langsung rumah tangganya, (4)Reaksi keras pembaca adalah lebih kepada cara Icha menyampaikan keluhan itu, bukan pada substansi isi keluhan.

Ibarat sepakbola Icha suka maen gaya total footbal formasi 4-4-2 ala Belanda atau Kick and Rush gaya Inggris, keduanya attacking style. Selebihnya saya tidak tahu. Begitu juga tentang Pilkada Tangerang Selatan di mana Icha menyokong calon independent di luar parpol. Saya taunya ada rumor bahwa di sana telah ada semacam hegemoni oleh keluarga tertentu untuk menguasai jabatan strategis. Namum demikian soal politik tidak semudah yang kita baca di atas kertas. Maklum banyak intrik dan akal bulus yang alus-alus. Biarlah rakyat Tangerang Selatan bicara, mereka lebih tau.

Dua kali saya ketemu langsung dan ngobrol bareng dengannya. Sekali di Kopdar Kompasianan pas peluncuran buku Chappy Hakim berjudul Cat Rambut Orang Yahudi di Hotel Sultan Jakarta, Agustus 2009. Dan Di Tangerang pada acara Pemuda Integritas Tangerang Selatan (PITA) pada Juli 2010. Dua kali ketemu langsung dan ngobrol panjang lebar. Yup, jauh banget deh dengan bahasanya di dunia maya. Siapapun sulit untuk tidak mengatakan Icha sangat ramah, gaul, enak diajak bicara apa saja. Dan…. doyan ngobrol, hehehe…
Mudah-mudahan ke depan makin banyak interaksi dengan kompasiner makin bagus jalinan persahatan dan saling pengertian di mana Icha tak sungkan ganti gaya “maen bolanya” misal dengan gaya Samba Brasil yang paling banyak diminati di sini. Kebetulan aku suka film-film Marissa Haque dan juga demen lagu-lagu Vina Panduwinata yang cihuyy banget gaya “stakatonya”.

 ***

Salam Tuljaenak, RAGILE 19-nov-2010

Dari Engkong Ragile Sahabat Kompasiana.com yang Selalu Penuh Atensi: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Entri Populer

Pengikut