SURABAYA - Access Education Beyond mendatangi Kota Surabaya. Lembaga di bawah Putera Sampoerna Foundationm (PSF) ini, membawa sejumlah universitas ternama di Negeri Paman Sam. Kedatangan mereka ke Kota Pahlawan adalah untuk memberikan informasi dan membuka peluang lebih besar bagi pelajar Indonesia yang ingin menempuh studi di Amerika Serikat (AS).
Director Access Education Beyond, Brook W Roos mengatakan, kedatangan Access ke Indonesia ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama bilateral antara pemerintah RI dengan AS. Kerja sama itu melalui kemitraan setelah pertemuan Presiden SBY dengan Presiden Barack Husein Obama, beberapa waktu lalu. "Ini adalah bagian dari tindak lanjut antara Pemerintah RI dengan Amerika di bidang pendidikan," kata Brook saat pameran pendidikan di Hotel JW Marriot, Jalan Embong Malang, Surabaya, Senin (28/3/2011).
Access Education Beyond akan memberikan fasilitas informasi kepada segenap pelajar di Indonesia yang ingin belajar di Amerika. Tak hanya itu saja, selain informasi beberapa universitas di AS, ACCESS juga siap memberikan informasi kantong-kantong lembaga donatur beasiswa bagi pelajar yang tidak memiliki biaya.
"Selama ini masih terbangun citra bahwa belajar di Amerika membutuhkan biaya yang sangat tinggi. Access akan membantu untuk memberikan informasi dan strategi bagaimana mendapatkan beasiswa tersebut, kami memiliki ribuan database kesempatan penyedia beasiswa itu," ujarnya.
Pria yang pernah kuliah di Universitas Negeri Malang itu juga menjelaskan, dari 4.700 universitas di Amerika memang bisa dipisahkan mana kampus yang murah dan kampus yang mahal. Tapi secara garis besar, kuliah di kampus paling murah menyedot dana sebesar USD4.000 per tahun dan yang paling mahal USD40 ribu per tahun.
Kathleen Hasselblad dari Highline Community Colege memaparkan, pihaknya memberikan pilihan kepada pelajar yang hendak berkuliah di kampusnya. "Di kampus kami ada program Work Study. Artinya mahasiswa bisa bekerja untuk menunjang kuliahnya selama 20 jam per minggu," katanya.
Access juga akan menjadi jembatan kedua negara dalam menjalin kerja sama pendidikan lainnya, misalnya memperkuat kemitraan antara universitas-universitas di AS dan Indonesia di seluruh lini pendidikan. Misalnya melalui pengembangan kurikulum, kerja sama riset dan penelitian, serta menciptakan pertukaran langsung dan kerja sama antaruniversitas di dua negara. (rfa)(rhs)
Sumber: http://kampus.okezone.com/read/2011/03/28/373/439758/belajar-di-amerika-tak-harus-pusingkan-biaya
Minggu, 10 April 2011
Langganan:
Postingan (Atom)
Entri Populer
-
Sumber: http://marissa-haque-maafkan-ikhlaskan.blogspot.com/ Ketika IPB kupilih menjadi wadah mengasah kognisi-afeksi-psikomotorik...
-
Just do the Best and Allah will do the Rest Ketika kita di dzolimi oleh orang yang tidak dikenal, dan kita merasa fitnah yang dilonta...
-
Mengelola Semangat dengan Pikiran: dalam Marissa Haque & Ikang Fawzi http://youtu.be/hrAUqP4pDZY Kompas.com - Apa yang kita pikir...
-
Ikang Fawzi, Marissa Haque dan Desy Ratnasari Di- endorse oleh PAN Ahmad Toriq - detikNews Sumber: http://news.detik.com/r...
-
Hokky Situngkir, pendiri dan peneliti Fe Institute (VIVA) "Terimakasih Banyak Mas Hokky Situngkir Saudaraku" Sumber: http://ww...
-
"Bisnis Properti Ikang Fawzi Jadi Ide Thesis dari Fakultas Ekonomika-Bisnis di UGM, dan Lulus dengan Nilai A Sempurna" Jumat, 29...
-
Thursday, March 01, 2012 07:50 AM Entertainment Marissa Grace Haque Graduates with a Doctorat...
-
The following discussion of steps that can be followed to code a text or set of texts during conceptual analysis use campaign speeches made ...
-
Sumber: http://writing.colostate.edu/guides/research/content/pop3b.cfm Salah satu sumber informasi atas metode content analisys Maris...
-
Allahu Akbar! Ya Allaaah... fabiayyi ala'i Robbi kumma tukadzdibaaan... tak ada lagi ni'mat yang akan kami dustakan Ya Al...